Rabu, 07 Maret 2012

MARAKNYA PERKADERAN HMI se INDONESIA

by: Abdul Munir Sara


REP | 08 February 2012
1328674887308758110
Gubernur NTT Drs. Frans Leburaya pada Acara Pembukaan Intermediate Training Tingkat Nasional HMI Cabang Kupang (05/02/2012)
Dalam dua bulan ke depan ini, sekitar 20 an HMI Cabang di Indonesia  melakukan Latihan Kader II (Intermediate Training). Dengan semakin masifnya HMI melakukan perkaderan ini, sebagai pertanda, dinamika keorganisasian terus digenjot. Hal inilah yang saya tangkap, ketika menjadi salah satu narasumber pada Latihan Kader II HMI Cabang Kupang. Acara yang dihadiri 45 peserta dari berbagai Cabang itu, berjalan dengan khidmat dengan struktur kurikulum yang apik serta dengan pengelola training yang handal.
Sebagai narasumber materi Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP), banyak hal yang mestinya saya sampaikan, namun padatnya content yang tidak sebanding dengan waktu yang tersedia, membuat materi NDP terpaksa disampaikan singkat dan padat. Namun yang menjadi penekanan saya adalah, pentingnya meletakkan NDP dalam kontelasi ummat dan bangsa.
Selama ini, NDP HMI seakan terpenjara pada jastifikasi teologi. Akibatnya, NDP nyaris tak tersentuh, akibat penuh_sesaknya tafsir teologi dalam teks ideologi HMI tersebut. Padahal dalam hemat saya, NDP mestinya menjadi nilai yang hidup dan senantiasa bersintesa dengan praksis multidimensional kehidupan.
OLehnya itu dalam beberapa kesempatan, saya juga sering menyerukan, agar perlunya dekonsentrasi terhadap kurikulum NDP. Dengan maksud, konstruksi metodologi NDP bisa mengalami otentifikasi dengan tempat dimana setiap kader HMI berada.
Konstruksi teologi di NTT, tentu beda dengan HMI di daerah lainnya. Untuk kader HMI di Nusa Tenggara Timur (NTT) misalnya, konstruksi teologi mestinya berbasiskan semangat pluralisme. Esensi ketuhanan pun demikian, senantiasa berpijak pada kondisi realitas objektif dan produk nilai sosiologis lainnya.
Manifestasi pemahaman NDP di NTT, harus bisa menjawab dilema kemiskinan dan keterbelakangan di NTT. Olehnya itu, proses kristalisasi esensi ketuhanan dalam NDP dilakukan dengan kecerdasan soiologis yang mumpuni.
Selama ini, kader HMI cenderung menagkap pesan NDP dengan kesadaran supranatural. Sementara di dunia nyata, tidak sedikit kader HMI yang gagap dalam menyikapi godaan kekuasaan dan pangkat. Akibatnya, tak sedikit juga kader HMI yang terkubang dalam demoralisasi dan koruptif.
Olehnya itu, ketika saya diminta menjadi salah satu narasumber LK II HMI Cabang Kupang, saya minta pada panitia, agar materi saya spesifik terkait objektifikasi Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI. Tentu penekanan judul yang demikian, agar persepsi ketuhanan HMI tidak harus terelitisasi dalam mind-set kader HMI. Tuhan yang sulit disentuh oleh pikiran, dan Tuhan yang sulit diturunkan ke bumi (melangit).
Saya menaruh perhatian besar pada kader HMI. Bahwa  dari waktu ke waktu lapisan basis perkaderan HMI semakin kuat. Jumlah Cabang pun dari waktu ke waktu terus bertambah. Kedepan saya berharap, HMI semakin bisa memoderasi institusi serta basis ideologinya. Jayalah HMI. []